E-Learning merupakan    metode   pembelajaran   yang   berfungsi   sebagai   pelengkap   metode  pembelajaran  konvensional  dan  memberikan  lebih  banyak  pengalaman   afektif  bagi  pelajar. Singkatnya,  E-Learning  menggunakan  teknologi  untuk  mendukung  proses  belajar. Inti  dari  E-Learning  ialah metode dimana peserta didik diposisikan  sebagai prioritas utama  dengan meletakan semua sumber bahan ajar di genggamannya. Peserta didik  akan dapat mengatur durasi mata kuliah  dalam  mempelajarinya dan  akan   mampu  menyerap  serta  mengembangkan  pengetahuan dan keahlian dalam  sebuah lingkungan yang telah dibentuk khusus bagi dirinya.
Perbedaan Pembelajaran konvensional dengan E-Learning  yaitu pada pembelajaran konvensioanal guru dianggap sebagai orang yang  serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada  pelajarnya. Sedangkan di dalam E-Learning fokus utamanya adalah  pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab  untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran E-Learning akan  memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam  pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan  usaha, dan inisiatif sendiri. Menurut Reza Syaeful (2007), perbedaan  pembelajaran E-Learning dengan metode pengajaran konvensional adalah sebagai berikut :
Dalam pendidikan konvensional fungsi E-Learning bukan untuk mengganti, melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional. Dalam hal ini Cisco (2001) menjelaskan filosofis E-Learning sebagai berikut:
- E-Learning merupakan penyampian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online.
 - E-Learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROOM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi
 - E-Learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.
 - Kapasitas siswa sangat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik
 
E-Learning   bukan   hanya   sekedar   kursus   online,   akan   tetapi   juga   membantu   memperluas wawasan. Metode ini memberikan akses kepada informasi online,  juga tersedia jaringan dimana para  individu  dapat  saling  memecahkan  masalah, disana terdapat para pengajar yang hadir untuk menyediakan  bimbingan dan nasihat. Menurut Reza Syaeful (2007), E-Learning  menawarkan  kesempatan  akademis  yang  unik  untuk  memperluas  pengetahuan peserta didik.
Dalam dunia pembelajaran elektonik, ada keuntungan langsung yang diperoleh melalui E-Learning seperti :
- Membantu munculnya pertanyaan yang lebih interaktif dan berlingkup luas.
 - Mendukung dan memfasilitasi kolaborasi tim dan juga memperluas kemudahan untuk mengakses pendidikan melampaui batasan institusi, geografis dan budaya.
 - Catatan kelas dan materi langsung tersedia di Internet dimana para pelajar dapat mengakses situs tersebut dari belahan dunia manapun. Ini berbeda dengan pembelajaran jarak jauh (distance learning) dimana peserta didik diberikan materi kelas dan mempelajarinya sendiri sampai dengan waktu ujian
 - E-Learning sangat interaktif, software yang tesedia memungkinkan peserta didik untuk berkomunikasi, tidak hanya dengan pengajar tetapi juga dengan sesama peserta didik.
 - E-Learning memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara konsisten pada peserta didik dengan menyediakan informasi dan konsep yang sama, berbeda dengan pembelajaran di kelas dimana instruktur yang berbeda mungkin tidak akan mengikuti kurikulum yang sama atau bahkan mengajarkan hal yang berbeda di dalam kurikulum.
 - E-Learning merupakan solusi murah dalam hal jumlah peserta didik tiap instruktur. Sebagai tambahan, ini juga mengurangi waktu belajar di kelas dan sangat berguna bagi peserta didik yang memiliki pekerjaan tetap.
 - Peserta didik, instruktur dan penilai dapat mengawasi hasil belajar dengan mudah.
 
Menurut Siahaan (2004) dalam (Yani : 2007), setidaknya ada tiga fungsi E-Learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction)
- Suplemen (tambahan). Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
 - Komplemen (pelengkap). Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.
 - Substitusi (pengganti). Dikatakan sebagai substitusi apabila E-Learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada tiga model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau (3) sepenuhnya melalui internet.