Senin, 07 November 2011

Contoh Iklan Kaos Oblong

Dijual kaos oblong berbagai macam ukuran yaitu dari S, M, L hingga XL. Bahan kaos oblong yang dijual semuanya menggunakan 100% bahan cotton!!!



Untuk harga bisa dilihat di bawah ini;
1. Kaos Oblong lengan pendek segala ukuran Rp. 15.000,-
2. Kaos Oblong lengan panjang segala ukuran Rp. 20.000,-

Jika ingin memesan bisa langsung kirim email ke kaos@oblong.net atau bisa hubungi 085712345689 .

Cyberbully

CYBERBULLY
 
Cyber bullying dianggap valid bila pelaku dan korban berusia di bawah 18 tahun dan secara hukum belum dianggap dewasa. Bila salah satu pihak yang terlibat (atau keduanya) sudah berusia di atas 18 tahun, maka kasus yang terjadi akan dikategorikan sebagai cyber crime atau cyber stalking .Cyber bullying merupakan segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet.

Cyber bullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri anak, membuat anak menjadi murung, khawatir, selalu merasa bersalah atau gagal karena tidak mampu mengatasi sendiri gangguan  yang menimpanya. Bahkan ada pula korban cyber bullying yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya karena tak tahan lagi diganggu! Remaja korban cyber bullying akan mengalami stress yang bisa memicunya melakukan tindakan-tindakan rawan masalah seperti mencontek, membolos, lari dari rumah, dan bahkan minum minuman keras atau menggunakan narkoba.

A.      A. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime)
 
Cyber crime dapat dilakukan melalui sistem jaringan komputernya itu sendiri yang menjadi sasaran dan komputer itu sendiri yang menjadi sarana untuk melakukan kejahatan. Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya haruslah diantisipasi dengan hukum yang mengaturnya. Dampak negatif tersebut harus diantisipasi dan ditanggulangi dengan hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Produk hukum yang berkaitan dengan ruang siber (cyber space) atau mayantara ini dibutuhkan untuk memberikan keamanan dan kepastian hukum dalam pemanfaatan teknologi informasi, media, dan komunikasi agar dapat berkembang secara optimal. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut untuk melakukan penelitian terhadap Kebijakan Penanggulangan Kejahatan Mayantara Dalam Perspektif Hukum Pidana maka dalam skripsi ini dibatasi dalam 3 (tiga) permasalahan yaitu
- Bagaimanakah ruang lingkup dan eksistensi cyber crime (kejahatan dunia maya) ?
- Bagaimanakah kejahatan dunia maya menurut perspektif hukum pidana dalam perundang – undangan di Indonesia ?
- Bagaimana penanggulangan kejahatan dunia maya (cyber crime) dalam perspektif hukum pidana ?

B.      B. Cyberbully
 
1.Penyebab Cyberbully
Kebanyakan perilaku bullying berkembang dari berbagai faktor lingkungan yang kompleks. Tidak ada faktor tunggal menjadi penyebab munculnya bullying.
Faktor-faktor penyebabnya antara lain: 
Faktor Keluarga, Faktor Sekolah dan Faktor Kelompok Sebaya.
Situs http://www.stopcyberbullying.org/ mengatakan bahwa penyebab terjadinya cyber bullying ini bisa jadi karena dendam, kemarahan atau perasaan frustasi. Bisa juga karena pelaku memang nggak punya kerjaan, sedangkan ‘mainan’ berbau teknologi banyak tersedia di sekeliling mereka, jadinya iseng dan pingin cari keributan. Atau bisa jadi, pelaku adalah orang-orang yang di kehidupan nyatanya termasuk golongan ‘nggak dianggap’ atau tidak punya kekuatan, dengan melakukan cyber-bullying mereka merasakan bagaimana rasanya jadi ‘orang yang berkuasa’.

2. Contoh kasus Cyberbully
Ketika seorang anak perempuan yang menghina temannya dengan menggunakan akun facebook atau twitter temannya yang lain. Tentu saja hal ini akan menjadi sebuah masalah.
Cyberbullying merupakan proses ketika anak-anak, disiksa, diancam, diganggu, atau dihina oleh anak-anak lainnya melalui internet, telepon seluler atau teknologi interaktif dan digital lainnya.
3.Pencegahan Cyberbullly
1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak lantas merasa diperhatikan.
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.

3. Adukan pada orang yang dipercaya. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.

4. Simpan semua bukti. Oleh karena aksi ini berlangsung di media digital, korban akan lebih mudah meng-capture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak-pihak yang bisa membantu.

5. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk pesan instan, teks, atau komentar profil, gunakan toolpreferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saatchatting, segera tinggalkan chatroom.

6. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk yang dilakukan, seperti membicarakan orang lain, bergosip, atau memfitnah, akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying.

7. Jadilah teman, jangan hanya diam. Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak berbuat apa-apa akan menyuburkan aksibullying dan menyakiti perasaan korban. Suruh pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui bantu korban menenangkan diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.
 
C.      C. PENUTUP
Cara pandang yang tepat terhadap fungsi sekolah akan sangat membantu anak menghadapi dan melewati permasalahan yang mereka alami. Jadilah orang tua yang bersahabat dengan anak, komunikasi yang baik dengan anak dapat mencegah terjadi nya cyberbully. Karena orang tua adalah suatu kekuatan bagi anak yang sedang mengalami masalah.Benteng utama menangkis tindak cyber bullying tetaplah komunikasi efektif antar anggota keluarga.

Kedudukan dan Fungsi Bahasa

Kedudukan dan Fungsi Bahasa

Kedudukan merupakan status atau posisi dimana sesuatu itu ditempatkan. Begitu juga dalam kaitanya dengan bahasa, kedudukan bahasa dapat diartikan sebagai status bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang diru,uskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan.

1.Sebagai Bahasa Nasional

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimulai saat dicetuskanya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Dalam kaitanya sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia memiliki fungsi yang sangat penting yaitu:
a.    lambang kebanggan kebangsaan,
b.    lambang identitas nasional,
c.    alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,
d.    alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.

Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia mencerminkan nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita.

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia adalah lambang bangsa Indonesia seperti layaknya bendera kita yang harus kita junjung tinggi sebagai lambang Negara.

Sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya bahasa Indonesia membuat seluruh bangsa Indonesia dapat hidup berdampingan antarsuku tanpa perlu terjadi kekhawatiran terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia, bahasa Indonesia ditempatkan sebagai sarana menjembatani terjadinya kesatuan bangsa yang terdiri atas banyak sekali suku bangsa yang memiliki watak, budaya, dan kesukuan masing-masing. Dengan bahasa Indonesia memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa nasional bahasa Indonesia setiap warga Negara akan memiliki kecintaan dan dapat meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan daerah atau golongan.

2.Sebagai Bahasa Negara

Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut :
- Bahasa resmi kenegaraan,
- Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
- Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
- Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Setelah ditentukanya bahasa Indonesia yang dahulunya adalah bahasa Melayu sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara bahasa daerah yang lain seperti jawa, sunda, bali, batak, papua dan lain sebagainya ditempatkan dalam kedudukan sebagai bahasa daerah. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia bahasa daerah memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi nyata bahasa daerah dapat kita lihat dari banyaknya kata dalam bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa daerah. Itu menunjukan bahwa bahasa daerah memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting dalam perkembangan bahasa Indonesia. Secara terperinci bahasa derah memiliki fungsi sebagai berikut:
A.    Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia

1.    Sebagai pendukung bahasa nasional
2.    Bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu pada tingkat permulaan untuk memperlancar  pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya
3.    Alat pengembang dan pendukung kebudayaan daerah.

B.    Dalam kedudukannya sebagai bahasa derah sendiri

1.    Sebagai lambang kebanggaan daerah
2.    Lambang identitas daerah
3.    Alat penghubung di dalam keluarga dan masyrakat daerah

Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut di atas tidak memiliki kemampuan atau bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Begitupun dalam kaitannya dengan bahasa daerah. Bahasa aing ini memiliki fungsinya sendiri yaitu sebagai alat perhubungan antarbangsa, alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan.
Melihat dari sisi fungsi ketiga bahasa yang berkembang di Indonesia, dapat kita ketahui bahwa semua bahasa tersebut penting dan bermanfaat bagi bangsa kita.

Bahasa Indonesia (Lisan) Ragam Pidato

A.    PENDAHULUAN
Definisi Pidato
  • Pidato merupakan suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
  • Tujuan Pidato,pidato umumnya melakukan beberapa hal berikut ini                                                   1.    Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.                              2.    Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.                                                         3.    Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
  • Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato                                                                         Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :                                             1.    Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc             2.    Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan                                3.    Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.                                                                                                                                                4.    Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.                                                                                                                                                    5.    Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.           6.    Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
  •  Metode Pidato                                                                                                                                     Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :                                            1.    Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.   2.    Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.                                                                                                                                               3.    Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
  •  Persiapan Pidato                                                                                                                             Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :    -Wawasan pendengar pidato secara umum                                                                                                 -Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan                                                          -Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.                                                                    -Mengetahui jenis pidato dan tema acara.                                                                                                  -Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.
  • Kerangka Susunan Pidato                                                                                                                         Skema susunan suatu pidato yang baik :                                                                                      * Pembukaan dengan salam pembuka                                                                                           *Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi                                                                                    *Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.             *Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup).
B.     ISI
 
Persiapanyang diadakan pada waktu menyusun sebuah komposisi untuk disamaikan secara lisan pada umumnya sama dengan persiapan sebuah komposisi tertulis.
Perbedaannya terletak dalam 2 hal :
*Dalam penyajian lisan perlu deperhatikan garak-gerik, sikap, hubungan langsung dengan hadirin, sedangkan dalam komposisi tertulis sama sekali tak diperhitungkan.
*Dalam penyajian lisan tidak ada kebebasan bagi pendengar untuk memilih mana yang harus didahulukan mana yang dapat diabaikan, ia hatus mendengar seluruh uraian itu.
a.   Empat Metode Penyajian Oral :
-Metode Improptu (serta-merta):  metode penyajian berdasarkan  kebutuhan sesaat. Kesanggupan penyajian lisan menurut cara ini sangat berguna dalam keadaan darurat,tetapi kegunaannya terbatas pada kesematan yang tidak terduga itu saja.
-Metode Menghafal : Penyajian lisan yang dibawakan dengan metode ini bukan saja direncanakan, tetai ditulis secara lengkap kemudian dihafal kata demi kata. Cara ini juga menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan dirinya dengan situasi dan reaksi-reaksi pendengar selagi menyajikan gagasannya.
-Metode Naskah : Sifatnya masih agak kaku,sebab bila tidak mengadakan latihan yang cukup maka pembicara seolah-olah menimbulkan suatu tirai antara dia dengan pendengar. Kekurangan meted ini dapat diperkecil dengan latihan-latihan yang intensif.
-Metode Ekstemporan ( tanpa persiapan naskah) : Metode ini sangat dianjurkan karena meruakan jalan tengah. Kadang-kadang disipakan konsep naskah bila pemicara berusaha bersungguh-sunguh untuk menjawa semua pertanyaan.
b.    Persiapan Penyajian Lisan
Dalam garis besar, persiapan-persiapan yang dilakukan untuk sebuah komposisi lsan sama saja dengan menyiapkan komposisi tertulis.Tetapi dalam hal ini pembicara biasanya menghadapi suatu massa yang sudah diketahuinya terlebih dahulu. Sebab itu ada persoalan-persoalan yang harus mendapat perhatian pembicara untuk disiapkan dengan baik jauh sebelumnya.
Persiapan-persiapan untuk penyajian lisan,data dilihat melalui ketujuh langkah berikut :
1.    Meneliti Masalah  :
-   Menentukan maksud
-   Menganalisa pendengar dengan situasi
-    Memilih dan menyempitkan topic
2.    Menyusun Uraian :
-    Mengumpulkan bahan
-    membuat kerangka uraian
-    Menguraikan secara mendetail
3.    Mengadakan Latihan:
-    melatih dengan suara nyaring
 
Perubahan urutan dapat saja dilakukan dalam tiap kelompok, misalnya seorang pembicara yang diminta memberi sebuah ceramah dengan tidak ditentukan topic pembicaraan, akan berusaha pertama-tama menganalisa pendengar dan situasi, baru kemudian menentukan topic dan tujuannya.
 
c.    Menentukan Maksud dan Topik
 
Setiap tulisan selalu menentukan topic tertentu yang ingin disampaikan kepada para hadirin, dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar. Reaksi dari para hadirin atas topic dan tujuannya akan lansung dilihat dan dialami pada waktu itu juga.
Sebab itu dalam menentukan maksud sebuah uraian lisan, pembicara haus selalu memikirkan tanggapan apa yang dinginkan dari para pendengar. Topik dan tujuan pertama-tama merupakan persoalan dasar bagi tema uraian dan wujud tema itu sendiri, dan kedua,topic dan tujuan bertalian sangat erat dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar dengan mengemukakan tema tadi. Sering terjadi bahwa tujuan yang diinginkan pembicara memengaruhi pula pilihan atas suatu topic tertentu.
 
C.    PENUTUP
 
Banyak orang yang sering menghindari pekerjaan yang didepan banyak umum karena memiliki banyak alasan seperti takut memalukan dan selalu tidak kuat menahan serangan demam panggung. Maka dari itu, agar kita tidak demam panggung dan bisa percaya diri untuk berpidato, saya akan memberikan beberapa tips agar tidak tegang dalam berpidato:
1.    Singkat: Jangan berpidato terlalu lama dan membuang waktu, karena pendengar akan merasa bosan. Buatlah durasi pidato itu yang langsung ke permasalahanya agar penonton tidak bosan lagi.
2.    Sederhana : Biasanya mereka mendengar pidato kalian yang paling penting saja atau hanya satu atau dua ide kalian. Mereka tidak pernah mendengar semua ide-ide anda. Kalau  kalian tidak bisa mengekspresikannya ide penting dalam satu dua kalimat yang gampang dimengerti , pidato akan menjadi tidak konsentrasi.
3.    Bersikap realistis: Kalian berpidato karena memiliki beberapa pengalaman yang tidak pernah dimiliki oleh pendengar.Pengalaman-pengalaman tersebut,dan buatlah mereka juga akan merasakan apa yang Anda rasakan berdasarkan pengalaman tersebut.
4.    Menarik perhatian:  Pada saat berpidato, kita harus melakukan interaksi agar penonton bisa menarik perhatian atau suara anda harus mengikuti artikulasi agar jelas bila anda berbicara karena, kalau tidak jelas pendengar tidak akan tertarik dengan pidato anda.
5.    Jangan membaca teks: kalau anda berbicara tanpa membaca teks , kita akan terbawa suasana dalam suatu permasalah yang terjadi itu, dan bila kalian terlalu membaca kepada teks, pendengar akan menganggap anda tidak mengerti akan persoalan dan mereka tidak akan tertarik dan itu sangat fatal kalau memang kita tidak mengerti dalam pidato itu.
6.    Tenang: Jangan sering-sering mengambil nafas dalam-dalam. Audience akan melihat ketegangan kalian. ini dapat mengurangi konsentrasi dalam pidato yang kalian sampaikan.Bersikaplah santai, dan bernapas sewajarnya, agar  tetap bisa dalam ketenangan. Posisikan kalian sedang berbicara dengan sahabat kalian , bukan pada pendengar.
7.    Persiapan cukup: Istirahatlah yang cukup, tidak perlu bergadang. Makanlah yang cukup untuk mengurangi naiknya kadar asam lambung yang dapat disebabkan oleh tingkat stress.
8.    Penampilan menarik: kalau penampilan menarik, kalian akan merasa percaya diri dan tidak akan malu dengan pidato yang anda sampaikan dan itu akan membuat menambahnya konsentrasi anda.