Rabu, 14 Maret 2012

Menulis Sebagai Proses Berpikir

Manusia adalah ‘pembicara yang baik’. Dan sebaik – baik pembicaraan adalah yang didalamnya mengandung ilmu dari proses berpikir yang sistematis dan membangun. Karena itu, sejak zaman batu manusia sudah mengenal tulisan untuk merekam apa yang dipikirkan dan diketahuinya. Menjadi ‘pembicara yang baik’ adalah sifat manusia yang umum, sedangkan menjadi ‘penulis yang baik’ adalah sifat manusia yang khusus. Semua orang bisa bicara, tapi tidak semua orang bisa menulis. Kekhususan dari orang yang bisa menulis (tidak hanya sekedar suka menulis) adalah mencintai ilmu. 


Menulis merupakan suatu cara untuk mengetahui dan menemukan apa yang diketahui oleh seseorang yang terekam dalam pikirannya.Seorang penulis yang baik, dia tidak hanya berhenti pada proses berpikir atau memikirkan sesuatu. Dia berusaha menuliskan apa yang dipikirkannya.Menulis adalah salah satu cara untuk mengikat ilmu. Menulis adalah proses mencatat apa yang kita ketahui. Menulis adalah proses merekam apa yang kita alami, dan Menulis adalah proses meditasi apa yang kita rasakan. Menulis dan proses berpikir berkaitan erat dalam menghasilkan suatu karangan yang baik. Dan karangan yang baik merupakan manifestasi dari keterlibatan proses berpikir. Dengan demikian, proses berpikir sangat menentukan lahirnya suatu karangan yang berkualitas.

Hal itu berarti bahwa penulis harus mampu mengembangkan cara-cara berpikir rasional.Tanpa melibatkan proses berpikir rasional, kritis, dan kreatif akan sulit menghasilkan karangan yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.Karena itu, mulailah menulis dari apa yang paling kita ketahui, alami dan rasakan. Dengan begitu kita akan membuat proses menulis itu sebagai suatu yang mengasyikkan karena ia lahir dari interaksi sosial, mengomunikasikannya kemudian membuatnya layak sebagai suatu bacaan yang menyegarkan, mencerahkan dan menghibur. 

Dan dengan menulis pula, kita menjadi ada, dan tidak sekedar mengurung diri bagaikan katak dalam tempurung. Orang lain tidak akan mengenal kita dari berpikir, tapi jika pikiran kita dituliskan, maka keberadaan kita bisa menjadi sesuatu yang sangat berarti.Selamat menulis.